Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di Laboratorium

oleh | Feb 25, 2022 | Tips

ENVILIFE.CO.ID, Bandung – Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah poin yang paling pokok untuk sangat diperhatikan khususnya bagi anda yang bisanya setiap hari bekerja saat berada di laboratorium, tujuannya untuk menjaga agar anda tetap sehat dan selamat ketika bekerja.

Ketika anda sedang bekerja di laboratorium kimia anda tentunya akan sering berhadapan dengan bahan kimia setiap saat. Setiap bahan kimia memiliki sifat yang berbeda beda yang membutuhkan salah satu penangangan tertentu dengan tatacaranya. Sifat bahan kimia ini umumnya sangat berbahaya, mengiritasi, toksik, dan mudah terbakar. Sedapat mungkin kontak bahan kimia dengan kulit, pencernaan, pernafasan harus dihindari.

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

Kesehatan dan keselamatan kerja (K3, terkesan rancu apabila disebut keselamatan dan kesehatan kerja) adalah bidang yang terkait dengan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan manusia yang bekerja di sebuah institusi maupun lokasi proyek. Tujuan K3 adalah untuk memelihara kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja.

Sumber: Wikipedia

Untuk menghindari segala bahaya dari kontaminasi yang disebabkan oleh bahan kimia hendaklah setiap personel yang terlibat dalam kegiatan di laboratorium kimia harus memahami budaya kesehatan dan keselamatan kerja (K3) khususnya yang berkerja dan sering melakasanakan di laboratorium kimia.

Dalam pemahaman pelaksanaan prosedur tentang K3 mutlak harus dimiliki oleh semua pihak yang terlibat pada kegiatan praktikum kimia (Praktikan, Laboran, Instruktur). Sumber-sumber bahaya yang perlu diwaspadai selama di laboratorium kimia meliputi :

  • Bahan kimia yang mudah terbakar, beracun, korosif, mudah meledak, dan karsinogenik
  • Alat-alat sumber panas yang rentan terhadap kebakaran dan sengatan listrik seperti kompor, alat pemanas, oven, lampu dan sebagainya
  • Alat-alat gelas yang mudah pecah yang berpotensi melukai tubuh.
  • Pemanas air atau minyak yang dapat memercik

Tahapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Di Laboratorium

Untuk menghindari kecelakaan selama bekerja di laboratorium maka perlu diperhatikan setiap tahapan dalam bekerja berikut ini :

1. Tahap persiapan

  • Setiap praktikan harus paham setiap tahapan yang akan dikerjakan dalam praktikum dimulai dari persiapan praktikum, mengetahui tujuan praktikum, cara kerja, paham tindakan yang harus dilakukan dan dihindari saat kerja di misalnya menjauhkan bahan yang mudah terbakar dengan sumber api, membuang sampah dan limbah praktikum pada tempat yang telah ditentukan.
  • Mengetahui jenis bahan yang digunakan dalam praktikum dan sifat-sifat bahannya. Apakah bersifat mudah terbakar, toksik, karsinogenik dan paham cara penanganannya.
  • Mengetahui setiap alat yang akan digunakan dan memahami cara kerja setiap alat.
  • Mempersiapkan peralatan pelindung tubuh seperti, jas laboratorium berwarna putih, kacamata google, sarung tangan karet, sepatu, masker, dan sebagainya sesuai kebutuhan praktikum.

2. Tahap Pelaksanaan

  • Praktikan menggunakan pelindung seperti kaca mata, baju jas laboratorium, sepatu (jangan memakai sandal) dan tidak memakai perhiasan yang berlebihan.
  • Ketahui letak alat pengaman laboratorium.
  • Sebelum mengambil pereaksi baca etiket setiap botol pereaksi dengan cermat
  • Mengambil dan menggunakan bahan kimia secukupnya karena dapat mencemari lingkungan
  • Jangan mencium bahan kimia secara langsung, tetapi cium bau zat kimia dengan cara mengibaskan dengan tangan terlebih dahulu
  • Bila tidak ada perintah untuk mencicipi rasa bahan kimia, jangan melakukannya, tetap berprinsip bahwa semua bahan kimia di laboratorium itu berbahaya.
  • Tidak diperkenankan makan dan minum selama di laboratorium karena beresiko untuk tercemar zat kimia.
  • Membuang sisa percobaan pada tempatnya sesuai dengan sifat sisa bahan yang digunakan.
  • Pilihlah alat gelas yang tidak retak / pecah supaya terhindar dari bahaya luka gores.
  • Bunsen / lampu spiritus harus dimatikan jika sudah tidak dipakai.
  • Gunakan lemari asam jika bekerja dengan zat kimia yang menghasilkan uap beracun.
  • Jika anda mengerjakan asam kuat maka harus menuangkan asam kedalam air secara perlahan – lahan sambil diaduk, jangan sebaliknya karena akan menimbulkan percikan berbahaya bagi kita.
  • Bekerja dengan tertib, tenang dan tekun, catat data-data yang diperlukan.

3. Tahap Penutupan

  • Cuci dan keringkan setiap alat yang telah digunakan sebelum disimpan
  • Kembalikan peralatan dan bahan yang digunakan ke tempat semula.
  • Mematikan peralatan listrik, kran air, menutup tempat bahan kimia dengan rapat (dengan tutupnya semula).
  • Bersihkan meja dan area tempat kerja
  • Keluarlah dari laboratorium dengan tertib.

Kesehatan dan Keselamatan Kerja: Cara Penanganan Limbah Bahan Kimia

Sisa-sisa bahan kimia yang telah digunakan dalam setiap percobaan kimia perlu penanganan khusus karena limbah bahan kimia dapat mencemari lingkungan. Penanganan khusus untuk limbah bahan kimia diantaranya adalah :

  • Limbah bahan kimia tidak boleh dibuang langsung ke lingkungan.
  • Buang segera limbah bahan kimia setelah pengamatan selesai.
  • Kenali jenis bahan kimia dan buang sesuai jenisnya pada tempat yang disediakan.
  • Limbah organik dan anorganik harus dipisahkan agar dapat ditangani dengan tepat
  • Limbah cair yang tidak berbahaya (Misal : detergen) boleh langsung dibuang dengan pengenceran air yang banyak.
  • Limbah cair yang tidak larut dlm air dan beracun dikumpulkan pada botol khusus dan diberi label yang jelas.

Kesehatan dan Keselamatan Kerja: Cara Penanganan Bila Terkena Bahan Kimia

Bekerja di laboratorium dengan bahan kimia dan alat-alat gelas sangat memungkinkan terjadinya kecelakaan kerja meskipun telah bekerja dengan hati-hati. Penanganan terhadap kecelakaan kerja di laboratorium sangat perlu dikuasai oleh praktikan maupun petugas di laboratorium. Bila terjadi kecelakaan kerja perhatikan hal-hal berikut ini :

  • Tetap tenang dan jangan panik
  • Segera minta bantuan teman atau petugas laboratorium yang ada di dekat anda, untuk mengantisipasi kejadian kecelakaan kerja maka tidak diperkanankan bekerja sendirian di laboratorium.
  • Kenali bahan kimia yang mengenai tubuh agar dapat ditangani dengan tepat.
  • Bersihkan bagian yang mengalami kontak langsung dengan bahan kimia, bila perlu bilas dengan air mengalir
  • Bila terkena tumbahan bahan kimia di kulit, jangan digaruk agar tidak menyebar
  • Bawalah keluar ruangan supaya banyak menghirup oksigen.
  • Segera bawa ke fasilitas kesehatan terdekat bila membutuhkan penanganan lebih lanjut.

Contoh penanganan kecelakaan kerja di laboratorium :

  • Bahan asam pada kulit dan baju: cuci dengan air sebanyak banyaknya kemudian netralkan dengan amoniak dengan konsentrasi 5 %.
  • Bahan basa pada kulit dan baju: Cuci dengan air sebanyak – banyaknya kemudian netralkan dengan larutan asam borat 4 % atau asam asetat 1 %.
  • Asam kuat masuk mulut: Keluarkan asam itu dan mulut dicuci dengan air sebanyak – banyaknya kemudian netralkan dengan larutan NaHCO3 5 % kumur dan buang.
  • Basa kuat masuk mulut: Keluarkan basa itu dan mulut dicuci dengan air sebanyak – banyaknya kemudian netralkan dengan larutan asam asetat 4 % dengan cara berkumur – kumur dan berilah mineral oil pada bibir untuk mencegah terjadi dehidrasi dan pembengkakan.
  • Luka tergores karena pecahan alat gelas atau benda tajam Bersilah luka dari debu kemudian cuci dengan alkohol 70 % dengan menggunakan kapas keringkan dan berilah iodium tinctur 2 %.

Kesehatan dan Keselamatan Kerja: Cara Penanganan Bila Terjadi Kebakaran di Laboratorium

Di laboratorium banyak terdapat bahan-bahan yang mudah terbakar, sehingga penanganan pertama terhadap kebakaran harus dapat diketahui oleh para praktikan dan petugas laboratorium. Hal-hal yang harus diketahui saat terjadi kebakaran adalah :

  • Tetap tenang dan Jangan Panik
  • Segera bunyikan alarm tanda bahaya.
  • Identifikasi bahan yang terbakar sesuai kelasnya (A, B, atau C) padamkan dengan kelas pemadam yang sesuai (Contohnya kebakaran bahan kelas B seperti bensin, minyak tanah dll maka tidak boleh disiram dengan air).
  • Hindari menghirup asap secara langsung, gunakan masker atau tutup hidung dengan sapu tangan.
  • Tutup pintu untuk menghambat api membesar dengan cepat.
  • Cari Bantuan Pemadam Kebakaran, oleh karenanya nomor telpon pemadam kebakaran harus ada di laboratorium

Macam – Macam Peralatan Keselamatan Kerja (K3)

Untuk menjalankan prsedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) berikut ini adalah perlengkapan yang harus di siapkan:

1. Jas laboratorium

perlengkapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Jas laboratorium

Pakaian kerja untuk melindungi tubuh dari percikan bahan kimia. Dipilih warna putih untuk memudahkan sensitivitas warna bila ada tumpahan bahan kimia.

2. Sepatu

Perlengkapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Sepatu

Sepatu untuk melindungi kaki dari resiko tumpahan bahan kimia. Gunakan sepatu dari bahan yang tidak mudah terbatar. Jangan menggunakan sandal atau sepatu sandal yang terbuka karena akan beresiko terkena tumpahan bahan kimia.

3. Kacamata pelindung (googles)

Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Kacamata pelindung (googles)

Kacamata digunakan untuk melindungi mata dan wajah dari paparan bahan kimia. Pada saat bekerja di laboratorium kimia hindari menggunakan lensa kontak karena asap/uap dapat menumpuk dibawah kontak lensa yang dapat menimbulkan kerusakan mata.

4. Sarung tangan (gloves)

Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Sarung tangan (gloves)

Digunakan untuk melindungi tangan kontak langsung dengan bahan kimia atau panas. Bahan yang digunakan bisa berasal dari karet alam, karet neopran, karet nitril, asbes dan lain-lain dengan mutu dan ketebalan yang beragam.

5. Masker

Masker

Masker digunakan untuk menghindari dari terhirupnya partikel-partikel bahan kimia. Pada saat bekerja dengan asam kuat dan basa kuat wajib menggunakan masker.

6. Alat Pemadam Api Ringan (APAR)

Alat Pemadam Api Ringan (APAR)

Merupakan peralatan pertolongan pertama dalam menangani bahaya kebakaran

Tipe :

  • Air (water)
  • Busa (foam)
  • Bubuk Kimia Kering
  • Karbondioksida kering
  • Cairan dalam uap
  • Bahan Kimia Basah

Nah itulaha mungkin yang dapat kami sampaikan kepada anda tentang bagaimana caranya menjaga Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) ketika berada di laboratorium kimia. Semoga artikel ini dapat membantu dan memberikan informasi yang bermanfaat.

Bagikan ke:
× Hubungi Kami!