Ilmu lingkungan adalah bidang interdisipliner yang mengintegrasikan akademik ilmu fisik dan biologi, (termasuk namun tidak terbatas pada Ekologi, Fisika, Kimia, Biologi, Ilmu Tanah, Geologi, Sains Atmosfer dan Geografi) untuk mempelajari lingkungan, dan solusi lingkungan masalah.
Ilmu lingkungan menyediakan, pendekatan terpadu kuantitatif, dan interdisipliner untuk mempelajari sistem lingkungan. Daerah terkait studi meliputi studi lingkungan dan rekayasa lingkungan. Studi lingkungan mencakup lebih dari ilmu-ilmu sosial untuk memahami hubungan manusia, persepsi dan kebijakan terhadap lingkungan. Teknik lingkungan berfokus pada desain dan teknologi untuk meningkatkan kualitas lingkungan.
Lingkungan ilmuwan bekerja pada mata pelajaran seperti pemahaman proses bumi, mengevaluasi sistem energi alternatif, pengendalian pencemaran dan mitigasi, pengelolaan sumber daya alam, dan efek dari perubahan iklim global.
Isu lingkungan hampir selalu mencakup interaksi fisik, kimia, dan proses biologis. Lingkungan ilmuwan membawa pendekatan sistem untuk analisis masalah lingkungan. Elemen kunci dari seorang ilmuwan lingkungan yang efektif mencakup kemampuan untuk berhubungan ruang, dan hubungan waktu serta analisis kuantitatif.
- Ilmu lingkungan hidup datang sebagai lapangan, substantif aktif penyelidikan ilmiah di tahun 1960-an dan 1970-an didorong oleh:
- Perlunya pendekatan multi-disiplin untuk menganalisis masalah-masalah lingkungan yang kompleks,
- Kedatangan hukum lingkungan substantif membutuhkan protokol lingkungan yang spesifik penyelidikan dan
- Kesadaran masyarakat tumbuh dari kebutuhan untuk tindakan dalam menangani masalah lingkungan.
Peristiwa yang mendorong perkembangan ini termasuk publikasi Spring buku tengara lingkungan Rachael Carson Diam bersama dengan isu lingkungan menjadi sangat umum, seperti tumpahan 1969 minyak Santa Barbara, dan Sungai Cuyahoga Cleveland, Ohio, “terbakar” (juga di 1969), dan membantu meningkatkan visibilitas masalah lingkungan dan menciptakan bidang studi baru.
