Pencemaran Lingkungan Yang Disebabkan Oleh Limbah Industri

oleh | Sep 29, 2021 | IPAL, Lingkungan Hidup, SPARING

Pencemaran lingkungan merupakan salah satu faktor yang disebabkan oleh manusia dan mahluk hidup yang lainnya, dan berikut ini saya akan menjelaskan salah satu contoh pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh manusia yaitu seperti pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh limbah industri.

Pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh limbah industri dapat dicegah dengan cara beberapa metode atau langkah, dan untuk cara menanggulanginya saya akan membahasnya di artikel ini.

Apa itu pencemaran lingkungan

Pencemaran lingkungan adalah sesuatu atau segala macam bentuk yang dapat merusak atau merubah Suatu bentuk tatanan lingkungan menjadi kotor atau tercemar.

Apa itu pencemaran lingkungan Industri

Pencemaran lingkungan Industri atau limbah industri adalah hasil buangan yang dihasilkan dari setiap macam kegiatan industri. Jenis limbah industri sangat beragam, tergantung dengan produk apa yang dihasilkan. Misalnya dalam industri tekstil, tak hanya terdapat limbah berupa potongan sisa material tetapi juga air buangan dari pewarna kain

Jenis jenis limbah Industri

Jenis jenis limbah Industri

Limbah industri adalah limbah yang dapat membahayakan bagi mahluk hidup, dan berikut ini adalah jenis jenis limabah berbahaya yang dihaliskan oleh industri diantaranya yaitu sebagai berikut.

1. Limbah Cair

Limbah cair adalah limbah cair dan diproduksi oleh proses industri. Misalnya sisa limbah tempe, cairan pengawet, pewarna pakaian yang tersisa, air mencuci air ke tumpahan minyak di lautan.

2. Limbah Padat

Di industri, limbah padat yang dihasilkan tidak hanya dalam padatan tetapi juga lumpur atau bubur. Misalnya, sisa residu plastik, sisa pakaian, potongan kayu, besi, hingga sisa bubur kertas.

3. Limbah Gas

Limbah gas adalah limbah industri dalam bentuk molekul gas. Karena tidak dapat dilihat di kelas, jenis limbah ini dapat memiliki efek buruk pada makhluk hidup jika tidak ditangani dengan benar.

Molekul gas ditransfer jika dalam jumlah berlebih di luar standar udara yang sehat. Misalnya, kelebihan gas metana, karbon monoksida hingga hidrogen peroksida.

4. Limbah B3

Kategori pemborosan final proses industri adalah bahan residu berbahaya dan beracun (B3). Residu B3 berada dalam kategori mereka sendiri karena isi senyawa beracun cukup tinggi, sehingga manajemen khusus diperlukan.

Beberapa industri yang menghasilkan residu B3, seperti pulp kertas, minyak pelumas, bahan farmasi dan semen.

Pengelolaan Limbah Industri

Pengelolaan Limbah Industri

Pengelolaan limbah itu biasanya berpariasi yaitu sesuai dengan permasalahan dari limbahnya tersebut, dan berikut ini adalah jenis jenis pengelolaan limbah Industri.

1. Pengelolaan Limbah Cair

Prinsip utama untuk pengelolaan limbah cair yaitu membuat cairan yang dikeluarkan menjadi tetap bersih, dengan mengeliminasi polutan di dalamnya. Terdapat tiga langkah untuk melakukan pengelolaan limbah jenis ini yakni secara fisika, kimia dan biologi.

Dalam pengelolaan secara fisika, seluruh material pengotor dipisahkan dari cairan. Caranya yakni dengan melalui tahapan pengendapan, floatasi, penyerapan serta penyaringan.

Sementara itu, dalam proses pengolahan limbah cair secara kimia, terdapat beberapa cara yang kerap diterapkan. Mulai dari metode ozonisasi, oksidasi, koagulasi hingga penukar ion. Pemilihan metode harus menyesuaikan dengan jenis polutan yang akan dihilangkan.

Cara terakhir adalah pengolahan secara biologi, yakni memanfaatkan biota hidup berupa mikoorganisme untuk menguraikan polutan dalam limbah. Terdapat tiga pilihan metode yang dapat digunakan yakni pengolahan secara aerobik, anaerobik serta fakultatif.

Atau untuk pengelolaan limbah cair ini bisa digunakan dengan jasa pemasangan IPAL (Instalasi Pengelolaan Air Limbah). Untuk jasa pemasangan IPAL bisa anda hubungi kami dengan mengklik tombol dibawah ini.

2.  Pengelolaan Limbah Padat

Limbah padat yaitu hasil buangan dari industri yang dapat dikelola oleh berbagai cara agar lebih ramah ke lingkungan. Limbah padat ini terdiri dari beberapa jenis diantarabta yaitu limbah organik dan limbah anorganik. Dalam pengelolaannya, limbah organik ini biasanya ditimbun dengan harapan dapat diurai oleh mikroorganisme sehingga bisa menyuburkan tanah.

Namun, penimbunan sampah organik tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Biasanya diterapkan metode sanitary landfill untuk mencegah pencemaran.

Dalam sanitary landfill, sampah diletakan dalam lubang yang sebelumnya telah dilapisi tanah liat dan plastik untuk mencegah merembesnya air ke dalam tanah. Kemudian, gas metana yang dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk listrik.

Selanjutnya, limbah padat juga bisa langsung dikelola dengan cara pembakaran dengan cara insinerasi. Meskipun sangat efektif mengurangi jumlah sampah, biaya produksi yang tinggi membuat tidak semua industri bisa memiliki alat tersebut.

Sementara itu, limbah anorganik seperti plastik atau kabel bekas dapat didaur ulang menjadi barang baru dengan nilai jual lebih tinggi. 

3. Pengelolaan Limbah Gas

Tidak seperti dua jenis limbah diatas, limbah gas ini tidak bisa dilihat secara langsung oleh kasat mata sehingga cukup berbahaya bagi makhluk hidup.

Salah satu cara untuk mengelola limbah ini adalah dengan melakukan pengurangan jumlah gas yang dibuang, dengan metode desulfurisasi menggunakan metode filter basah. Industri juga dapat beralih menggunakan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan.

Tidak hanya itu, limbah gas juga dapat dikelola dengan menggunakan yaitu metode fase gas, yang dapat menyamarkan bau tak sedap yang dikeluarkan dari gas Industri tersebut. Terdapat juga beberapa metode fase padat, yaitu menggunakan adsorben padat seperti arang aktif untuk menyerap bau tak sedap.

4.  Pengelolaan Limbah B3

Sebelum dikelola, limbah B3 ini terlebih dahulu harus diperhatikan yaitu bagaimana cara menyimpannya terlebih dahulu. Limbah jenis ini jangan dicampur sama limbah jenis yang lain. Tidak hanya itu, industri yang menghasilkan suatu limbah jenis B3 ini harus sudah memiliki izin dari pemerintah setempat untuk melakukan penyimpanan.

Dalam proses pengelolaan, terdapat tiga cara yang umumnya digunakan yakni secara fisik, kimia dan biologi. Dalam cara pengelolaan secara fisik, tak hanya dilakukan pemisahan komponen limbah tetapi juga pembersihan gas.

Ketika dikelola melalui cara kimiawi, proses yang dilakukan meliputi solidifikasi, reduksi, absorpsi, elektrolisasi, penukaran ion, sedimentasi dan netralisasi.

Pengelolaan limbah B3 selanjutnya yakni secara biologi dan meliputi proses bioremediasi dan fitoremediasi. Kedua metode ini melibatkan makhluk hidup seperti tumbuhan dan mikroorganisme untuk mengurasi senyawa beracun dalam B3. Cara ini juga lebih menghemat biaya bila dibandingkan bila dikelola secara fisik maupun kimia.

Nah itulah beberapa pencemaran lingkungan atau limbah yang dihasilkan oleh industri dan bagaimana cara mengelolaanya dengan benar.

Bagi anda yang sedang membutuhkan tim yang mampu membantu dalam pengelolaan limbah atau pemasangan IPAL (Instalasi Pengelolaan Ait Limbah) anda bisa menghubungi kami untuk mendapatkan harga penawaran secara khusus.

Untuk mengetahui lebih lanjut seperti apa jasa IPAL yang kami sediakan untuk anda bisa di lihat di halaman berikut: Jasa Instalasi IPAL atau SPARING

Pengelolaan Limbah Industri

Apa itu IPAL

IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) merujuk pada seperangkat struktur, teknik, dan peralatan yang dibuat untuk memproses serta mengelola limbah sehingga sampah tersebut bisa dibuang ke lingkungan tanpa dampak merugikan.

Manfaat IPAL

  • Mengelola limbah terutama yang mengandung zat kimia atau racun berbahaya agar ketika dibuang tidak mencemari sekitarnya.
  • Mengelola cairan limbah baik industri maupun domestik agar dapat digunakan kembali.
  • Melindungi ekosistem dan makhluk hidup yang tinggal di sungai atau saluran pembuangan lainnya.

Apa itu SPARING

Pemantauan sparing merupakan pemantauan secara otomatik terus menerus dan dalam jaringan yg dipergunakan untuk memantau, mencatat dan melaporkan kegiatan pengukuran kadar suatu parameter dan/atau debit air limbah ke media air. Untuk mengimplementasikan pemantauan sparing, perusahaan perlu memahami sistem dan alternatif teknologi yang dapat digunakan. Tentu, penentuan sistem dan teknologi ini dilakukan dengan mempertimbangkan setidaknya aspek akurasi, kehandalan, dan durability alat agar dapat digunakan dalam periode yang lama. Setidaknya terapat beberapa hal yang harus menjadi pertimbangan serius oleh perusahaan sebelum melakukan kerjasama atau pembelian peralatan pemantauan sparing.

Manfaat SPARING

  • Mengolah Air Beracun Menjadi Air Bersih
  • Masyarakat Tidak Fobia dengan Sungai
  • Usaha Tidak Mengalami Masalah
  • Siklus yang Positif
  • Mengurangi Biaya Produksi

Nah itulah penjelasan mengenai Pencemaran Lingkungan atau limbah yang dihasilkan oleh Industri dan bagaimana cara melakukan cara pengelolaannya.

Bagikan ke:
× Hubungi kami!