Bagaimana Proses Cara Kerja Alat IPAL?

oleh | Jul 30, 2021 | IPAL

Sebelum lanjut bagaimana proses cara kerja alat IPAL bagi anda yang belum tau apa itu yang dimaksud IPAL silahkan baca keterangan penjelasan tentang IPAL terlebih dahulu dibawah ini.

Apa itu IPAL (instalasi pengolahan air limbah industri) ?

IPAL adalah singkatan dari Instalasi Pengolahan Air Limbah merupakan struktur yang dirancang khusus untuk Wastewater Treatment Plant atau yang lebih dikenal dengan Instalasi Pengolahan Air Limbah merupakan struktur yang dirancang khusus untuk membuang sebuah limbah industri, baik biologis maupun kimiawi dari air sehingga air limbah dapat termonitoring.

Apa jenis IPAL?

IPAL atau Instalasi Pengolahan Air Limbah yaitu terbagi menjadi dua bagian diantaranya sebagai berikut:

  • IPAL Komunal adalah IPAL komunal bisa diibaratkan seperti kereta api, pesawat, atau moda transportasi lainnya.
  • IPAL Mandiri adalah suatu Kebalikan dari IPAL komunal itu sendiri, IPAL mandiri dibuat untuk memenuhi kebutuhan pembuangan limbah perorangan atau per kepala keluarga yang sama – sama dapat termonitoring.

Jika anda sudah paham apa itu IPAL maka dari itu kita lanjut ke topik pembahasan diatas bagaimana proses cara kerja IPAL.

Cara kerja Alat IPAL

Apa itu IPAL
Apa Itu IPAL

Untuk proses cara kerja IPAL diantaranya terdapat 4 bagian yaitu proses Fase Pretreatment, Perawatan Primer, Perawatan Sekunder dan Perawatan Lumpur. Untuk lebih jelasnya berikut dibawah ini:

Proses Fase Pretreatment

Pabrik air limbah menghilangkan ‘hasil mudah’ selama fase pra-perlakukan. Seperangkat layar bar menyapu barang-barang besar seperti anggota badan pohon, sampah, daun, kaleng, kain perca, botol plastik, popok dan bahan limbah lainnya. Di banyak pabrik, bak penyamaan dan ruang pasir dari berbagai jenis mengatur laju aliran air sehingga batu, pasir dan kaca mengendap. Wadah menampung air limbah sampai siap untuk perawatan dan menangani luapan karena hujan lebat. Beberapa tanaman menipiskan minyak dan lemak pada permukaan air selama pretreatment, kadang-kadang menggunakan blower udara untuk memasukkan bahan berminyak ke dalam buih agar lebih mudah dihilangkan. Tanaman lain menghilangkan lemak selama perawatan primer.

Proses Perawatan Primer

Setelah pretreatment, air limbah dikumpulkan dalam klarifikasi primer, yang merupakan bak besar dan tangki sedimentasi. Gravitasi memungkinkan partikel yang lebih kecil untuk mengendap. Pencakar yang digerakkan secara mekanis mengumpulkan materi padat dan mengarahkannya ke gerbong yang terhubung ke peralatan pengolahan lumpur. Jika tanaman tidak menghilangkan minyak dan minyak selama pretreatment, maka dalam fase ini menggunakan skimmer permukaan. Beberapa tanaman menggunakan peralatan untuk menyabuni lemak yang terkumpul dengan mencampurkannya dengan alkali, sehingga menghasilkan sabun dan gliserol.

Proses Perawatan Sekunder

Pada fase berikutnya, tanaman menganginkan dan mengaduk air limbah di bak sekunder, menambahkan mikroorganisme yang bermanfaat untuk memecah bahan organik menjadi lumpur. Pabrik menggunakan sejumlah strategi alternatif untuk memecah lumpur. Misalnya, tanaman dapat membiakkan sejumlah mikroba dan melewatkan bahan limbah di atas biofilm. Pabrik lain mencampur biomassa dengan bahan limbah, menciptakan lumpur aktif yang dapat didaur ulang untuk digunakan kembali. Flok biologis yang dihasilkan menghilangkan karbon dan nitrogen dari limbah organik. Oksidasi dapat terjadi di permukaan — di laguna — atau di lapisan penyaring yang mengandung batu bara berkapur dan batu kapur. Beberapa fasilitas membangun lahan basah dan alang-alang yang menguraikan bahan organik. Teknologi lain yang digunakan termasuk bioreaktor membran dan filter aerasi biologis. Air limbah yang dihasilkan mengumpulkan dan mengendap di tangki penjernih sekunder.

Proses Perawatan Lumpur

Fase terakhir adalah mengolah sisa air dan biosolid, atau lumpur. Gravitasi memisahkan sampah organik dari pasir yang lebih berat, yang dapat disimpan di tempat pembuangan sampah. Lumpur primer yang tersisa berpindah ke pengental, di mana ia disentrifugasi dan diumpankan ke tangki pencerna yang mengandung bakteri anaerob. Tangki-tangki ini menghasilkan metana yang dapat digunakan untuk memberi daya pada pabrik. Produk padat akhir, lumpur yang distabilkan, dapat dihilangkan bau sebagian dan dibajak menjadi tanah sebagai pupuk. Air limbah yang tersisa diolah untuk menghilangkan fosfor, nitrogen, dan nutrisi lainnya, didesinfeksi dengan klorin, ozon, atau sinar ultraviolet dan kemudian dikembalikan ke persediaan air. Semua buangan dari dan peralatan yang digunakan oleh instalasi pengolahan air limbah harus memenuhi standar Badan Perlindungan Lingkungan A.S.

Nah itu adalah proses IPAL yang dapat dijelaskan bahwa IPAL ini tentunya sangat berguna bagi lingkungan kita supaya lingkungan kita dapat terjaga kelestariannya dan terjaga dari pembuangan aril limbah yang sembarangan karena akan menyebabkan pencemaran lingkungan dan mengakibatkan pada kerusakan lingkungan.

Jelas sekali bahwa IPAL atau instalasi pengolahan air limbah industri itu sangatlah penting bagi kita lalu bagaimana cara memasang IPAL? jangan khawatir silahkan simak penjelasan saya dibawah ini.

Cara Pembuatan Alat IPAL

Setelah anda mengetahui betapa pentingnya penerapan IPAL terutama di suatu pabrik industri yang menghasilkan air limah tentunya sangat diwajibka untuk menerapkan IPAL. Untuk yang bingung bagaimana cara proses pemasangan disini kebetulan Envilife menerima jasa pembuatan IPAL yang akan dikerjakan oleh tim yang sudah profesional dan berpengalaman dalam hal pemasangan IPAL, untuk lebih jelasnya seperti apa jasa pembuatan IPAL dari Envilife bisa hubungi kami langsung di nomor telpon berikut 02273518599 / 082116978921 info@cbinstrument.com atau bisa menekan tombol dibawah ini.

Bagikan ke:
Tag:
× Hubungi kami!