Pengertian Emission Gas Analyzer: Fungsi, Cara Kerja, Harga, dan Cara Menggunakannya

oleh | Jun 6, 2023 | Industrial Hygiene

Halo sahabat Envilife, pada kesempatan kali ini kami akan membahas tentang Emission Gas Analyzer, sebuah alat yang sangat penting untuk mengukur dan mengontrol emisi gas buang dari berbagai sumber pembakaran.

Apa itu Emission Gas Analyzer? Bagaimana cara kerja alat ini? Berapa harga alat ini di pasaran? Bagaimana cara menggunakan alat ini dengan benar? Semua pertanyaan tersebut akan kami jawab dalam artikel ini. Mari simak penjelasannya!

Pengertian Emission Gas Analyzer

Emission Gas Analyzer adalah alat yang digunakan untuk mengukur konsentrasi dan komposisi gas-gas yang dihasilkan oleh proses pembakaran. Alat ini juga dikenal sebagai exhaust gas analyzer atau penganalisa gas buang.

Emission Gas Analyzer dapat mengukur berbagai macam gas, seperti CO, CO2, NO, NO2, SO2, H2S, CxHy, dan O2. Alat ini juga dapat mengidentifikasi sumber-sumber yang dapat menyebabkan kebakaran jika bahan bakar bocor secara tidak sengaja.

Fungsi Emission Gas Analyzer

Emission Gas Analyzer memiliki beberapa fungsi, antara lain:

  • Memantau emisi gas buang dari mesin-mesin pembakaran, seperti boiler, tungku, turbin gas, motor, dan lain-lain. Alat ini dapat membantu mengoptimalkan efisiensi pembakaran dan mengurangi polusi udara.
  • Melakukan analisis gas untuk berbagai aplikasi industri, seperti pengolahan limbah, pengawasan lingkungan, penelitian dan pengembangan, kontrol kualitas produk, dan lain-lain.
  • Mendeteksi kebocoran bahan bakar atau kerusakan pada sistem pembakaran dengan mengukur perubahan konsentrasi gas.

Cara Kerja Emission Gas Analyzer

Emission Gas Analyzer bekerja dengan menggunakan berbagai metode untuk mendeteksi dan mengukur gas-gas yang ada dalam aliran gas buang. Beberapa metode yang umum digunakan adalah:

  • NDIR (Non-Dispersive Infrared): Metode ini menggunakan sinar inframerah untuk mengukur gas-gas yang menyerap sinar tersebut, seperti CO, CO2, CxHy, dan lain-lain. Prinsipnya adalah semakin banyak gas yang menyerap sinar inframerah, semakin rendah intensitas sinar yang sampai ke detektor.
  • UV (Ultraviolet): Metode ini menggunakan sinar ultraviolet untuk mengukur gas-gas yang menyerap sinar tersebut, seperti NO dan NO2. Prinsipnya adalah semakin banyak gas yang menyerap sinar ultraviolet, semakin rendah intensitas sinar yang sampai ke detektor.
  • Paramagnetic: Metode ini menggunakan medan magnet untuk mengukur gas-gas yang memiliki sifat paramagnetik (tertarik oleh medan magnet), seperti O2. Prinsipnya adalah semakin banyak gas yang terpengaruh oleh medan magnet, semakin besar perubahan tekanan pada sel pengukuran.
  • ECD (Electrochemical Detector): Metode ini menggunakan reaksi elektrokimia untuk mengukur gas-gas yang dapat bereaksi dengan elektroda tertentu, seperti O2. Prinsipnya adalah semakin banyak gas yang bereaksi dengan elektroda, semakin besar arus listrik yang dihasilkan.
  • FID (Flame Ionization Detector): Metode ini menggunakan nyala api untuk mengukur gas-gas yang dapat terionisasi oleh api (hidrokarbon), seperti CxHy. Prinsipnya adalah semakin banyak gas yang terionisasi oleh api, semakin besar arus listrik yang dihasilkan oleh ion-ion tersebut.

Harga Emission Gas Analyzer

Harga Emission Gas Analyzer bervariasi tergantung pada merek, model, spesifikasi teknis, fitur tambahan, dan lain-lain. Berikut adalah beberapa rekomendasi alat Emission Gas Analyzer yang bisa anda miliki:

Cara Menggunakan Emission Gas Analyzer

Cara menggunakan Emission Gas Analyzer dapat berbeda-beda tergantung pada jenis dan model alat yang digunakan. Namun, secara umum, langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:

  • Menyiapkan alat dan aksesoris yang dibutuhkan, seperti probe, selang, filter, pompa, baterai, adaptor, dan lain-lain.
  • Menghubungkan alat dengan sumber listrik atau baterai yang sesuai.
  • Menghidupkan alat dan memilih mode pengukuran yang diinginkan.
  • Menyambungkan probe dengan selang dan memasukkan probe ke dalam aliran gas buang yang akan diukur.
  • Membaca hasil pengukuran yang ditampilkan pada layar alat atau unit kontrol.
  • Melakukan kalibrasi atau penyesuaian nol jika diperlukan untuk meningkatkan akurasi pengukuran.
  • Menyimpan atau mencetak data pengukuran jika alat memiliki fitur tersebut.
  • Mematikan alat dan membersihkan probe, selang, filter, dan bagian-bagian lain yang terkontaminasi oleh gas buang.

Demikian artikel bahasa Indonesia yang informatif dari judul: Pengertian Emission Gas Analyzer: Fungsi, Cara Kerja, Harga, dan Cara Menggunakannya. Semoga bermanfaat!

Bagikan ke:
× Hubungi kami!
Popups for Divi